Home

Senin, 21 November 2016

Marching Pring



Marching pring

Marching Pring merupakan salah satu kesenian yang dilestarikan di Desa Kalisalak, Kecamatan Limpung, Kabupaten Batang. Berdiri pada tahun 1989 dengan nama Kampling Ria, dengan perkembangan zaman Kampling Ria berubah nama menjadi Marching Pring karena kesenian tersebut termasuk semi modern. Nama Marching Pring di ambil dari nama alat musik yang digunakan dalam kesenian tersebut yang berupa alat-alat yang ada dalam Marchingband dan ditambah pring (bambu). Marching Pring di desa Kalisalak pertama kali didirikan di dukuh Kalibening. Saat ini Marching Pring di desa Kalisalak beranggotakan 40-60 orang yang di ketuai oleh Bambang Sutrimo (2011-sekarang) salah satu pemuda di desa Kalisalak. Anggota dari Marching Pring tersebut para pemuda yang berada di desa Kalisalak, perempuan dan laki-laki.
            Marching Pring pertama dibuat dari bambu (1989-1999), karena kemajuan zaman bambu tersebut diubah menggunakan tunggak bambu (1999-sekarang). Kesenian ini selain menampilkan alat musik juga ada vokal atau penyanyi agar menambah kemeriahan kesenian. Juga adanya gerakan atau tarian dari masing-maring pemain alat musiknya. Alat musik pring  tersebut dinamakan Plantongan dengan diatur masing-masing memiliki suara yang berbeda-beda. Marching Pring Desa Kalisalak sudah banyak dikenal oleh masyarakat diluar Kabupaten Batang dengan peminat dari luar kota untuk mengundang di event-event besar, salah satunya setiap tahun tampil di Pekalongan. Marcing Pring melakukan latihan setiap akan tampil dalam event yang mengundang kesenian tersebut.
            Desa Kalisalak juga menghasilkan produk Marching Pring tersebut karena sekarang sudah banyak dari luar desa Kalisalak yang berminat akan alat musik tersebut. Pembuat alat musik tersebut adalah Mbah Tasliman berada di Dukuh Kalibening, Desa Kalisalak, Kecamatan Limpung, Kabupaten Batang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar